40 Tahun, Usia Yang Menunjukkan Lonceng Kehidupan Manusia di Dunia Hingga Kematiannya



Kematian memang tidak ditentukan lewat usia, termasuk bagaimana menjalani kehidupan setelah kematian. Namun, berdasarkan faktor kebiasaan, bahkan agama melalui Rasulullah telah menerangkan keterkaitan usia dengan perilaku manusia. Usia tersebut ketika menginjak angka 40.

Mengutip dalam kitab "Sabilul Iddikar wal I'tibar", Ibnul Jauzi membagi usia menjadi 5 waktu, yaitu :

1. Anak kecil : Dimulai semenjak lahir hingga usia 15 tahun
2.  Remaja : Dari usia 15 hingga menginjak umur 35 tahun
3. Dewasa :  Mulai usia 35 hingga 50 tahun
4. Tua : Sejak usia 50 hingga 70 tahun
5. Lansia : Dari 70 tahun hingga meninggal

Dari sekian klarifikasi diatas, angka usia 40 inilah menjadi titik balik persoalan manusia. Berdasarkan ilmu psikologis, sebagai titik balik atau fase transisi penting dalam perkembangan manusia. Pada usia ini, banyak orang mengalami perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti karier, hubungan, dan persepsi diri. 

Dalam usia 40 tahun, istilah barat dikenal dengan sebutan "Life Begins at 40". 
Istilah ini menggambarkan pandangan bahwa kehidupan baru atau lebih bermakna dimulai setelah usia 40 tahun. Pada usia ini, banyak orang merasa lebih stabil secara emosional, finansial, dan sosial, sehingga lebih siap untuk menjalani kehidupan dengan cara yang lebih bermakna. 

Agama, Islam khususnya memberikan sinyal pengaruh dalam kehidupan dunia maupun akhirat dengan usia 40. Dalam al-Quran surat al-Ahqaf diterangkan,

".. sehingga ia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri". (QS, al-Ahqaf: 15)

Disana Allah menegaskan usia 40 menunjukkan kedewasaan seseorang. Dan pada angka tersebut, Rasulullah sendiri memulai risalah kenabiannya, yakni terangkatnya beliau sebagai seorang utusan seperti halnya nabi-nabi sebelumnya.

Usia 40 Barometer Baik atau Buruknya Manusia

Imam Malik berkata, "Saya melihat manusia kebanyakan belajar agama hingga usia 40 tahun. Maka, tatkala sudah melampaui usia tersebut, mereka tersibukkan dengan amal sholeh. Dan tidaklah mereka sibuk mengurusi harta duniawi. Imam Syafii, saat menginjak usia 40 tahun, ia mulai berjalan dengan membawa tongkat. Ketika ada yang bertanya, jawabannya singkat :" Agar ingat, sesungguhnya diriku musafir ".

Bahkan dikatakan: "Siapapun yang usianya telah mencapai 40 tahun, namun perilaku baiknya tidak bisa menghapus keburukannya. Maka bersiaplah menuju ke neraka.  Wahab bin Munabbih mengatakan: "Saya membaca sebagian dari kitab, bahwasannya ada seorang pemanggil yang memanggil dari langit ke 4 setiap pagi dengan ucapan: " Hai kali anak umur 40, kalian semua telah bercocok tanam, kini hampir masa panen".

Sakralnya seseorang dengan usia 40 tahun, ialah karena sebagai tanda baik dan buruknya manusia pasca melewati usia tersebut sebagaimana telah disinggung diatas. Selain itu, jarak kematian semakin dekat terhitung dari usia 40. Hal ini mengacu pada sabda Nabi  Muhammad, yang diceritakan oleh Abu Hurairah ra : “Usia umatku (umat Islam) antara 60 hingga 70 tahun. Dan sedikit dari mereka yang melewatinya”. (HR. At-Tirmidzi).

Dengan demikian, dari usia 40 hingga 60 tahun, manusia bernafas dimuka bumi tersisa 20 tahun lagi. Atau berjarak 30 tahun bilamana sampai 70 tahun. Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan Allah memberikan usia diatas 70 tahun. Namun, bilamana usia dipanjangkan, maka haruslah dipergunakan dalam kebaikan, dan inilah yang dicintai Allah. Rasulullah bersabda, " Janganlah kalian mengharapkan kematian. Bisa jadi panjang usia menjadi orang baik yang selalu menambah kebaikan, ataupun orang buruk maka sempat memohon ampunan.

Moh. Ghofur Hasbulloh
Pegiat Literasi Pesantren dan Wiraswasta



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Luar Biasa! Sebagai Upaya besarkan Nama NU, Banser Kecamatan Pakem Dirikan Usaha Sekaligus Kantor

Membaca Peluang Koperasi Desa Merah Putih : Antara Harapan dan Kegagalan

MWC NU Pakem Bondowoso Bersama Banom Gelar Rutinan Perdana di Desa Tertinggi Wilayahnya