Khutbah Jumat: Bahaya Gadget pada Anak Usia Dini dalam Pertumbuhan Mentalnya
Khutbah Jumat: Bahaya Gadget pada Anak Usia Dini dalam Pertumbuhan Mentalnya
Khutbah Pertama:
الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى; يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَاٰمِنُوْا بِرَسُوْلِهٖ يُؤْتِكُمْ كِفْلَيْنِ مِنْ رَّحْمَتِهٖ وَيَجْعَلْ لَّكُمْ نُوْرًا تَمْشُوْنَ بِهٖ وَيَغْفِرْ لَكُمْۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌۙ
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sebenar-benarnya takwa. Takwa yang tercermin dalam ketaatan kita kepada perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Jama’ah Jumat yang dirahmati Allah,
Pada kesempatan yang mulia ini, kami ingin menegaskan melalui khutbah mengenai problem yang menyentuh kehidupan kita sehari-hari, khususnya dalam mendidik dan menjaga generasi penerus kita: Yaitu bahaya gadget pada anak usia dini dalam pertumbuhan mentalnya.
Anak-anak adalah amanah yang besar dari Allah, maka dari itulah kita berkewajiban menjaganya dari siksa neraka nanti. Sebagaiman tertulis dalam Al-Qur’an yang artinya,
"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..."
(QS. At-Tahrim: 6)
Ayat ini adalah peringatan kepada kita agar senantiasa menjaga keluarga, termasuk anak-anak kita, dari hal-hal yang dapat merusak akidah, moral, dan kesehatan mental mereka.
Ma’asyiral Muslimin yang dirahmati Allah
Di era digital ini, tidak dapat dipungkiri bahwa gadget telah menjadi bagian dari kehidupan. Namun, penggunaan gadget tanpa kontrol pada anak usia dini dapat menimbulkan dampak buruk bagi perkembangan mental dan sosial mereka.
Menurut berbagai keterangan para ahli psikologi perkembangan, diantara seperti diungkap oleh psikolog barat bernama Jean Piaget, dikatakan bahwq anak usia dini, mulai umur 0–6 tahun, adalah masa kritis bagi pertumbuhan otak dan pembentukan karakter. Anak membutuhkan interaksi langsung dengan lingkungan, orang tua, dan teman sebaya untuk mengembangkan keterampilan sosial, bahasa, serta emosi yang sehat.
Namun, ketika gadget digunakan secara berlebihan, anak-anak kehilangan kesempatan emas tersebut. Mereka menjadi pasif, mudah marah, sulit fokus, bahkan bisa mengalami keterlambatan bicara. Anak laksana kertas putih, yangmana orang tuanyalah yang bertanggung jawab atas coretannya, termasuk menjadikan mereka sebagai pengikut agama lain.
Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam menegaskan dalam sabdanya yang artinya,
"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka orang tuanyalah yang menjadikan mereka Yahudi, Nasrani, atau Majusi."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa lingkungan, termasuk pola asuh dan teknologi yang dikenalkan, berperan besar dalam membentuk karakter anak.
Jama’ah Jumat yang berbahagia
Anak-anak yang terlalu sering bermain gadget cenderung kurang memiliki empati, mengalami gangguan tidur, bahkan risiko adiksi atau ketergantungan digital. Ini adalah ancaman serius yang harus kita sikapi dengan bijak.
Marilah kita menyadari bahwa menjaga anak dari bahaya gadget bukan berarti melarang sepenuhnya, tetapi membimbing dan mendampingi mereka dalam menggunakan teknologi secara sehat.
Berikut beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk mencegah pengaruh negatif gadget pada anak antara lain:
* Batasi waktu penggunaan gadget pada anak.
* Ajak anak bermain dan belajar secara langsung.
* Jadikan diri kita sebagai teladan dalam penggunaan gadget.
* Perkuat hubungan emosional dengan anak melalui komunikasi dan kegiatan bersama.
Yang terakhir, Allah berfirman:
"Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya."
(QS. Al-Isra: 36)
Ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa setiap bentuk informasi dan hiburan yang masuk ke dalam diri kita, termasuk anak-anak kita akan dimintai pertanggungjawaban kelak.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Mari kita jaga anak-anak kita agar tumbuh menjadi generasi yang sehat jasmani, cerdas secara intelektual, dan kuat secara spiritual. Semoga Allah menjadikan anak-anak kita sebagai penyejuk mata dan pemimpin orang-orang bertakwa.
"Rabbanaa hab lanaa min azwaajinaa wa dzurriyyatina qurrata a'yun, waj'alnaa lil muttaqiina imaamaa."
Aamiin ya Rabbal ‘Aalamiin.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلْ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ ,أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى. فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ: وَالْعَصْرِ. إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْر. إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِى الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ
Moh. Ghofur Hasbulloh
Pegiat Literasi Pesantren dan Wiraswasta
Komentar
Posting Komentar